Menko Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar saat meninjau program MBG(Foto:Ist) JAKARTA – Kasus keracunan massal yang dialami puluhan siswa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, usai mengonsumsi makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG), mendapat perhatian dari Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Muhaimin Iskandar.
Pria yang akrab disapa Cak Imin itu meminta Kementerian Kesehatan (Kemenkes) segera melakukan investigasi menyeluruh untuk mengetahui sumber penyebab keracunan yang menimpa para siswa.
“Harus dicek sumber utamanya. Kami minta masyarakat tetap tenang,” ujar Cak Imin dalam keterangan tertulis, Kamis (24/4/2025).
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu juga mengimbau Kemenkes untuk tidak terburu-buru menyimpulkan penyebab keracunan, apakah berasal dari dapur pengolahan atau saat proses distribusi makanan.
“Kemenkes harus mengecek secara menyeluruh, apakah dari dapurnya, proses angkutannya, atau dari tempat lainnya,” kata mantan Wakil Ketua DPR RI bidang Kesejahteraan Rakyat itu.
Ia juga meminta Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur untuk bergerak cepat dalam menelusuri penyebab insiden tersebut. Menurutnya, hasil pemeriksaan laboratorium menjadi kunci penting dalam mengungkap kasus ini.
“Laboratorium dinas kesehatan daerah harus segera bertindak agar masyarakat bisa tenang,” ucap Cak Imin yang berasal dari Jombang, Jawa Timur.
Lebih lanjut, Cak Imin meminta masyarakat untuk tetap tenang dan menunggu hasil investigasi resmi dari Kemenkes. Ia menegaskan bahwa masyarakat tidak perlu khawatir terhadap keberlanjutan program MBG, yang menjadi salah satu program prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
“Kita tunggu hasil investigasi dari Kemenkes. Masyarakat tetap tenang dan tidak perlu khawatir,” pungkasnya.
Sebelumnya, sebanyak 78 siswa dari dua sekolah di Kabupaten Cianjur mengalami gejala keracunan setelah mengonsumsi makanan dari program MBG. Rinciannya, 55 siswa berasal dari MAN 1 Cianjur dan 23 siswa dari SMP PGRI 1 Cianjur.
Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur telah menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) atas insiden tersebut dan tengah melakukan penanganan intensif terhadap para siswa yang terdampak.(RM)
Tidak ada komentar