Ngeri! Netanyahu Ancam Bunuh Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Khamenei

waktu baca 3 menit
Selasa, 17 Jun 2025 15:30 239 redaksi

JAKARTA – Perang antara Israel dan Iran makin memanas memasuki hari kelima, Selasa (17/6/2025). Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu melontarkan ancaman keras yang tidak pernah terdengar sebelumnya, sementara jumlah korban tewas di kedua negara terus bertambah.

Konfrontasi paling intens dalam sejarah kedua negara ini memicu kekhawatiran global akan konflik berkepanjangan yang dapat menyeret seluruh Timur Tengah ke dalam kekacauan.

Berikut perkembangan terbaru yang dirangkum dari berbagai sumber internasional:

Netanyahu Ancam Bunuh Khamenei

PM Israel Benjamin Netanyahu menyatakan pihaknya tidak akan ragu mengambil langkah paling ekstrem dalam konflik ini. Ia secara terbuka mengatakan tidak mengesampingkan kemungkinan membunuh Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei.

“Kami akan melakukan apa pun yang diperlukan untuk mencapai tujuan ini,” kata Netanyahu merujuk pada tiga target utama Israel: penghapusan program nuklir, kemampuan rudal balistik, dan “poros terorisme” Iran.

“Kami berkoordinasi dengan baik dengan Amerika Serikat,” tambahnya, menegaskan keseriusan ancamannya.

Korban Tewas Terus Bertambah

Di tengah retorika panas, korban jiwa terus berjatuhan. Kementerian Kesehatan Iran melaporkan sedikitnya 224 orang tewas dan lebih dari 1.200 lainnya terluka.

Sementara itu, pihak Israel menyebut setidaknya 24 orang tewas dan 592 lainnya mengalami luka-luka akibat serangan balasan dari Iran.

Pada Senin malam, Israel menyerang gedung TV pemerintah Iran di Teheran, memaksa seorang presenter melarikan diri di tengah siaran langsung. Israel mengklaim telah membunuh banyak komandan militer dan ilmuwan atom Iran dalam serangannya.

Evakuasi Massal dan Peringatan Global

Eskalasi konflik mendorong sejumlah negara untuk mengeluarkan peringatan darurat. Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, secara mengejutkan mendesak penduduk ibu kota Iran untuk segera pergi.

“Semua orang harus segera mengungsi dari Teheran!” tulis Trump di media sosialnya, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

China juga meminta warganya untuk meninggalkan Israel “secepat mungkin” karena situasi keamanan yang memburuk.

Saling Klaim Kehancuran Militer

Militer kedua negara saling mengklaim keberhasilan dalam melumpuhkan lawan. Juru bicara militer Israel, Effie Defrin, mengatakan pasukannya telah menghancurkan sepertiga peluncur rudal permukaan-ke-permukaan Iran dan telah mencapai superioritas udara penuh atas Teheran.

Sebaliknya, juru bicara angkatan bersenjata Iran, Reza Sayyad, mengatakan target mereka di Israel termasuk “situs keamanan yang sensitif dan penting” serta kediaman para komandan. Salah satu lokasi yang diakui terkena serangan adalah kilang minyak besar di kota Haifa.

Upaya Diplomasi di Tengah Perang

Para pemimpin dunia terus menyerukan de-eskalasi. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menawarkan diri menjadi “fasilitator” untuk mengakhiri konflik. Sementara itu, Presiden Prancis Emmanuel Macron memperingatkan bahwa upaya untuk menggulingkan rezim di Teheran akan menjadi “kesalahan strategis”.

Pengawas nuklir PBB (IAEA) melaporkan bahwa meskipun komponen utama di atas tanah dari situs nuklir Natanz milik Iran telah hancur, “tidak ada indikasi serangan fisik” pada fasilitas pengayaan uranium bawah tanah.**

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA